Thursday, February 25, 2016

Kisah Seorang Suami Yang Beristeri Empat




Yang pertama - Sudah berusia, terlalu jarang diberi perhatian. Kadang-kadang langsung tidak dipedulikan.

Yang kedua - Masih cantik, masih diberi perhatian.

Yang ketiga - Cantik, dan sentiasa diberi perhatian.

Yang keempat - Paling cantik lagi menawan, disanjung serta diutamakan, malah diberikan lebih perhatian.

Waktu terus berlalu, tibalah saat si suami hampir meninggalkan dunia. Lalu dipanggillah keempat-empat isterinya.

Dipanggil isteri yang keempat, isteri yang paling disayanginya dan ditanya.. "Mahukah sayang mengikuti abang dan menemani abang ke alam kubur?" Si isteri menjawab.. "Sorry bang, sampai di sini saja ayang bersama abang."

Dipanggil pula isteri yang ketiga dan bertanya hal yang sama, si isteri menjawab... "Sorry, ling boleh menemani abang tapi hanya sebentar saja."

Kemudian dipanggil isteri yang kedua dan ditanya lagi hal sama, isteri tersebut menjawab... "Baiklah, anjer akan menemani abang tapi hanya sampai diliang kubur, setelah itu good bye bang.."

Si suami sungguh kecewa mendengar semua itu, tapi inilah kehidupan menjelang kematian... Dan akhir sekali dipanggil isteri yang pertama dan ditanya juga hal yang sama, lalu isteri pertama menjawab... "Saya akan menemani abang ke manapun abang pergi dan akan sentiasa mendampingi abang." Si suami tak menduga isteri yang pertama akan memberi jawapan yang sebegitu.

Tahukah anda apa dan siapa isteri pertama hingga keempat itu?

Isteri keempat - adalah 'harta dan kekayaan'. Mereka akan meninggalkan jasad kita saat kita hembuskan nafas terakhir.

Isteri yang ketiga - adalah 'teman-teman' kita. Mereka akan hanya menziarahi dan menghantar jasad kita hanya sampai di saat disemayamkan.

Isteri yang kedua - adalah 'keluarga'. Saudara mara dan teman terdekat. Mereka akan menghantar kita sampai dikubur, setelah mayat kita di masukkan kedalam kubur dan ditutupi dengan tanah, mereka akan meninggalkan kita.

Isteri yang pertama - adalah 'amalan kita' selama kita hidup di dunia. Kerana apa yang kita taburkan, itulah yang akan dituai. Bekalan untuk dibawa kesana.

Berbuatlah banyak kebaikan selama kita masih hidup di dunia ini agar nanti kita dapat memiliki bekal untuk dibawa kesana apabila sudah tiba waktunya nanti..





No comments:

Post a Comment